Jumat, 20 Juli 2012

Masalah itu manis

Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya akan menuliskan sebuah motivasi yang saya baca di sebuah majalah amal edisi 18 >> Juli 2012 dan insyaAllah bisa menjadi pencerahan bagi sobat yang membaca blog saya ini, judulnya adalah "Masalah itu manis". Silahkan menikmati :)

"Jangan katakan kepada Allah kalau kita punya masalah, tapi katakan kepada masalah kalau kita punya Allah"

Kutipan diatas adalah tulisan sebuah status di facebook. Setelah membaca status itu banyak yang langsung me-like-nya padahal baru beberapa detik muncul di laman Facebook. Mungkin karena kata-katanya sangat luar biasa, di tengah banyak dinding-dinding Facebook digunakan sebagai luapan keluh kesah, kesalahan dan sebagainya. Yang seolah-olah menunjukkan ketidakikhlasan kita dalam menerima segala takdir ketentuan Allah SWT.

Tulisan diatas sangat luar biasa, dan status seperti itulah yang semestinya kita publish ke depan facebooker. Karena bisa jadi teman kita yang membacanya mungkin akan tercerahkan walau boleh jadi sebelum membaca status kita itu dia sedang kegundahan. Dan biasanya status yang luar biasa akan memunculkan komentar yang luar biasa juga. Kalau begitu bukankah pahala akan mengalir kepada si peng-update status itu ? Karena dia telah mencerahkan yang sedang gundah, memberi solusi yang sedang dirundung masalah. Jika ini terjadi, maka satu sisi positif jejaring sosial ini telah dirasakan dan kita telah menanam satu kebajikan.

Jika sebaliknya yang kita lakukan, yakni meng-update status yang berisi keluhan, emosi, cacian dan lain sebagainya. Apakah itu tidak menimbulkan satu dosa bagi kita sendiri. Karena kita sangat dilarang berkeluh kesah akan masalah atau takdir yang kita jalani. kemudian jika ada teman kita yang memberikan jempol manisnya akan status yang berisi keluh kesah itu, apakah dia tidak dikatakan melakukan sebuah keburukan karena seolah teman kita itu merasa setuju dengan status kita.Jika itu terjadi berarti kita telah menanam satu keburukan bagi diri sendiri bahkan orang lain.

Ketika kita ditimpa sebuah permasalahan, berarti Allah mau kita lebih dewasa dalam menghadapi hidup ini. Ketika kita ditimpa musibah, berarti Allah ingin kita mendekat kepada-Nya. Ketika kita ditimpa kesusahan, berarti Allah telah menyediakan untuk kita kemudahan. Karena sesungguhnya dibalik permasalahan ada proses pendewasaan, debalik musibah ada hikmah, dibalik kesusahan ada kemudahan.

Masalah datang untuk kita hadapi, bukan untuk dicaci atau dimaki. Masalah adalah mediator dalam proses pendewasaan. Tanpa masalah kita takkan pernah dewasa. Tanpa masalah kita takkan menjadi orang yang luar biasa. "Jalan yang lurus dan mulus takkan pernah menghasilkan pengemudi yang hebat. Laut yang tenang takkan pernah menghasilkan pelaut yang tangguh. Langit yang cerah takkan pernah menghasilkan pilot yang handal"

Disaat kita mencari solusi dalam suatu masalah, disaat itulah sebuah proses pendewasaan hidup akan dimulai. Maka, berbahagialah mereka yang memiliki masalah dan mampu mengatasi masalah tersebut dengan brilian, yaitu dengan tetap selalu bersandar akan keputusan sang eksekutor yang maha adilsetelah tawakal dilakukan. Mari bersama taklukkan masalah !

Terimakasih sobat yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca, semoga bermanfaat ya...

1 komentar:

El-Amdah Ihsan mengatakan...

Majalah Amal edisi cetak yaa,,?

Posting Komentar